Salah satu bagian menarik dari Mahabharata ketika Pandawa dan Kurawa masih kecil adalah persaingan dan permusuhan yang mulai tumbuh di antara mereka sejak dini. Kisah ini menggambarkan bagaimana Duryodana, pemimpin para Kurawa, sudah menunjukkan kecemburuan dan kebenciannya terhadap para Pandawa, terutama Bhima. Salah satu cerita terkenal adalah ketika para Pandawa dan Kurawa belajar bersama di bawah bimbingan Drona, seorang guru perang yang sangat ahli. Dalam masa pendidikan ini, Duryodana sudah memperlihatkan niat jahatnya terhadap Bhima karena Bhima dianggap sangat kuat dan berbakat. Pada suatu saat, Duryodana bahkan mencoba membunuh Bhima dengan meracuni makanannya, kemudian mengikatnya dan melemparkannya ke sungai. Namun, Bhima selamat berkat kekuatannya dan bantuan dari para naga yang tinggal di sungai tersebut. Kisah-kisah semacam ini menunjukkan bahwa perseteruan antara Pandawa dan Kurawa sudah mulai sejak masa kecil, dipicu oleh kecemburuan, iri hati, dan ambisi kekuasaan yang pada akhirnya mengarah pada perang besar Kurukshetra.
Moja ya sehemu ya kuvutia ya Mahabharata wakati Pandavas na Kauravas walikuwa vijana ilikuwa ushindani na uadui ambao ulianza kukua kati yao mapema. Hadithi hii inaeleza jinsi Duryodhana, kiongozi wa Kauravas, alionyesha wivu na chuki yake kwa Pandavas, hasa Bhima. Hadithi moja maarufu ni wakati Pandavas na Kauravas walisoma pamoja chini ya uongozi wa Drona, mwalimu wa vita mwenye ujuzi sana. Katika kipindi hiki cha elimu, Duryodhana alionyesha nia yake mbaya kuelekea Bhima kwa sababu Bhima alichukuliwa kuwa hodari na mwenye talanta. Wakati fulani, Duryodhana alijaribu hata kumuua Bhima kwa kutia sumu kwenye chakula chake, kisha kumfunga na kumtupa mtoni. Hata hivyo, Bhima alinusurika kutokana na nguvu zake na msaada wa mazimwi waliokuwa wakiishi mtoni. Hadithi kama hizi zinaonyesha kwamba ugomvi kati ya Pandavas na Kauravas ulianza utotoni, ukichochewa na wivu, wivu na tamaa ya madaraka ambayo hatimaye ilisababisha vita kuu ya Kurukshetra.
Semua data terjemahan dikumpulkan melalui Kamussunda.com. Data yang dikumpulkan terbuka untuk semua, dibagikan secara anonim. Oleh karena itu, kami mengingatkan Anda bahwa informasi dan data pribadi Anda tidak boleh disertakan dalam terjemahan Anda menggunakan Penerjemah Sunda. Konten yang dibuat dari terjemahan pengguna Kamussunda.com juga gaul, tidak senonoh, dll. artikel dapat ditemukan. Karena terjemahan yang dibuat mungkin tidak cocok untuk orang-orang dari segala usia dan segmen, kami menyarankan Anda untuk tidak menggunakan sistem Anda jika Anda mengalami ketidaknyamanan. Penghinaan terhadap hak cipta atau kepribadian dalam konten yang ditambahkan pengguna kami dengan terjemahan. Jika ada elemen, pengaturan yang diperlukan akan dibuat jika terjadi →"Kontak" dengan administrasi situs. Proofreading adalah langkah terakhir dalam mengedit, dengan fokus pada pemeriksaan tingkat permukaan teks: tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan fitur formal lainnya seperti gaya dan format kutipan. Proofreading tidak melibatkan modifikasi substansial dari isi dan bentuk teks. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa karya tersebut dipoles dan siap untuk diterbitkan.
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)